Candi ini berada di
Jawa Tengah,
di puncak bukit menghadap ke sawah yang subur di antara bukit-bukit
yang renggang. Cakupan wilayahnya sangat besar, yakni berukuran 123 x
123 meter. Candi Borobudur ternyata dibangun di atas sebuah danau purba.
Dulu, kawasan tersebut merupakan muara dari berbagai aliran sungai.
Karena tertimbun endapan lahar kemudian menjadi dataran. Pada akhir abad
ke VIII, Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra lantas membangun
Candi Borobudur yang dipimpin arsitek bernama Gunadharma hinggga
selesainya tahun 746 Saka atau 824 Masehi.
Luas bangunan Candi Borobudur ialah 15.129 m² yang tersusun dari 55.000
m³ batu, terdiri dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu
rata-rata 25 x 10 x 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500
km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi
Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu
rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel
masing-masing 2 meter. Jadi kalau rangkaian relief itu dibentangkan maka
kurang lebih panjang relief seluruhnya mencapai 3 km. Candi ini
memiliki 10 tingkat, dimana tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar,
sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh
bangunan candi berjumlah 504 buah. Sedangkan, tinggi candi dari
permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun
sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir. Bagian paling atas
di tingkat ke-10 terdapat stupa besar berdiameter 9,90 m, dengan tinggi 7
m.
Arsitektur dan bangunan batu candi ini sungguh tiada bandingannya. Candi
ini dibangun tanpa menggunakan semen. Strukturnya seperti sebuah
kesatuan deretan lego yang saling mengukuhkan dan dibuat bersamaan
tanpa lem sedikitpun.
Candi Borobudur dihiasi dengan ukiran-ukiran batu pada reliefnya yang
mewakili gambaran dari kehidupan Budha. Para arkeolog menyatakan bahwa
candi Borobudur memiliki 1.460 rangkaian relief di sepanjang tembok dan
anjungan. Relief ini terlengkap dan terbesar di dunia sehingga nilai
seninya tak tertandingi
Sir Thomas Stanford Raffles menemukan
Borobudur pada tahun 1814 dalam kondisi rusak dan memerintahkan supaya
situs tersebut dibersihkan dan dipelajari secara menyeluruh. Keberadaan
Borobudur sebenarnya telah diketahui penduduk lokal di abad ke-18 dimana
sebelumnya tertimbun material Gunung Merapi.
Proyek restorasi Borobudur secara
besar-besaran kemudian dimulai dari tahun 1905 sampai tahun 1910. Dengan
bantuan dari UNESCO, restorasi kedua untuk menyelamatkan Borobudur
dilaksanakan dari bulan Agustus 1913 sampai tahun 1983. Candi ini tetap
kuat meski selama sepuluh abad tak terpelihara.
Tahun 1970-an Pemerintah Indonesia dan
UNESCO bekerja sama untuk mengembalikan keagungan Borobudur. Perbaikan
yang dilakukan memakan waktu delapan tahun sampai dengan selesai dan
saat ini Borobudur adalah salah satu keajaiban dan harta Indonesia dan
dunia yang berharga.
Saat kita berkunjung di candi borobudur, sebelum naik ke pelataran candi kita diharuskan memakai kain batik , mirip sarung atau jarit, kain batik ini sudah disediakan oleh pihak Borubudur sendiri , baik turis lokal maupun turis manca
salut juga dengan program ini, disamping sebagai ajang promosi pelestarian budaya batik, kain batik ini juga bisa bermanfaat sebagai penutup paha-paha para turis mancanegara yang biasanya pakai celana-celana pendek....
setelah puas di atas menikmati indahnya candi saat turun kita juga masih bisa menikmati panorama panorama lain yang tak kalah menarik, semisal bebatuan-bebatuan kuno yang berada di musium maupun yang lainnya
Itulah sedikit cerita saya tentang candi borobudur walaupun sebenarnya masih sangat banyak kekurangan dalam menulis artikel ini, karna keindahan candi borubudur sangatlah indah hingga sulit untuk menceritakannya, lebih baik bagi yang belum berkunjung segeralah kunjungi tempat ini......
sebelum pulang anda bisa membeli beberapa oleh-oleh khas tempat ini seperti pernak pernik replika candi, kaos, gantungan kunci dan lain- lain
salam sejahtera